Murder In The Crooked House: Ganjil

Ge Seilatuw
2 min readMar 25, 2023

--

Murder In The Crooked House — Soji Shimada

Buku pertama karangan Soji Shimada yang saya baca adalah The Tokyo Zodiac Murders, sekitar tahun 2013 atau 2014. Ceritanya masih membekas sampai sekarang. Bukunya masih dipegang salah satu adik tingkat semasa kuliah.

Karakter Kiyoshi Mitarai, detektif yang memecahkan kasus Pembunuhan Zodiak juga muncul di novel Shimada kali ini. Namun porsi keterlibatan sang detektif eksentrik tidak begitu banyak di dalam cerita.

Cerita dibawakan dari sudut pandang teman penyidikan Mitarai, Kazumi Ishioka. Satu-satunya elemen yang mampu menekan “keanehan” Mitarai. Ishioka layaknya Watson untuk Holmes.

Kisah ini berlatar di Hokkaido, di sebuah mansion miring di atas gunung. Pembunuhan terjadi saat perayaan Natal. Seorang supir Direktur terbunuh di dalam kamar yang terkunci. Satu-satunya jalan masuk ke kamar harus melewati tumpukan salju, tapi tidak ada sedikitpun bekas jejak kaki atau benda lainnya di sana.

Kematian sang supir menemui banyak jalan buntu. Tidak ada motif yang cukup kuat dari setiap karakter yang diundang dan ada di mansion aneh itu. Sampai pembunuhan kedua terjadi, lagi-lagi di dalam ruang tertutup. Para detektif di wilayah yuridiksi itu kebingungan dan akhirnya tidak bisa apa-apa saat nama Mitarai disebutkan akan datang untuk membantu.

Tidak terlalu mengejutkan

Itu pendapat saya untuk suguhan misteri Shimada kali ini. Bermodal satu alasan, saya menaruh curiga pada salah satu karakter, dan benar saja. Tebakan tidak meleset.

Meski begitu, alur penceritaan, dan metode-metode yang belum terungkap masih jadi ramuan khas Shimada yang sukses bikin saya kepikiran. Satu per satu fakta diungkap, cara pembunuhan dan motifnya. Semuanya membuat saya puas setelah selesai membaca.

Sisi mistis yang masih melekat

Di novel The Tokyo Zodiac Murders, saya merasa ada sisi mistis yang menyisip pada kejadian-kejadian pembunuhan dan gaya pengkisahan Shimada. Hal yang sama juga terasa di buku ini. Shimada melibatkan boneka golem dan mengarahkan pembaca (saya) untuk percaya ada andil kekuatan hitam.

Namun tentu saja, dalam cerita detektif manapun, yang jahat adalah manusia.

Murder In The Crooked House atau Pembunuhan di Rumah Miring berisi 397 halaman (versi cetak Gramedia Pustaka Utama). Ada banyak gambar peta rumah dan TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang dimasukkan di dalam buku untuk membantumu membayangkan situasi kejadian.

Selamat membaca!

“Kemiringan menara dan perasaan hendak jatuh, kegamangan, segala macam sensasi itu, apakah ada hubungannya dengan teka-teki?”

--

--

Ge Seilatuw
Ge Seilatuw

No responses yet